Jumat, 17 September 2010

Iya yang Berarti Terlambat

Dipikirkan... dirasakan... dan dijalankan... itulah yang akan aku lakukan saat semuanya terdengar di telingaku dan masuk ke dalam otakku...
Saat semuanya berlalu dan terasa semakin masuk,,, yang aku tau dan yang aku rasakan cuma satu, takut.
Ya,kau benar aku takut dan kau yang membuatku takut.
Kau membuatku ingin mengeluarkan suara itu dari tenggorokanku dan membuat air itu menetes tanpa henti. Terkadang perasaan ini ingin kutahan karena aku takut akan kerapuhanmu. Tapi, taukah kau betapa aku juga sangat rapuh dan ingin mencium tanah saat kau tidak menopang tubuhku???
Mungkin kau tidak merasakannya di hatimu, karena kau hanya melihat ke wajahku yang bersinar saat bersamamu.
Atau mungkin aku yang terlalu bodoh untuk membalutnya dengan warna hitam dan membuatmu tidak dapat melihat segalanya. Aku sadar akan segalanya dan betapa aku ingin kau di sini. Hanya dengan duduk di sampingku, memegang tanganku, dan diam untuk menungguku. Mungkin hal itu yang ingin sekali aku lihat dan aku rasakan darimu. Tetapi, aku terlalu takut mengeluarkan suaraku untuk mengeluh... dan mengeluh kepadamu....
Dan saatnya tiba... ternyata semuanya telah terlambat. Kau telah pergi membawa hatimu dari hatiku untuk membuktikan satu hal...
Kau bukan milikku lagi,,,,
Akhirnya, aku menyadari keterlambatanku... terlambat mengatakan iya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar